Hi quest , welcome to Fast Media
Posted by Fast Media

Seorang nenek melumpuhkan akses internet 2 negara

Georgia - Masih ingat dengan seorang nenek di Georgia yang memutus koneksi internet di dua negara? Sang nenek yang teridentifikasi bernama Hayastan Shakarian itu kini telah ditangkap aparat, namun mengajukan pembelaan bahwa dia tidak bersalah

Seorang nenek melumpuhkan akses internet 2 negara
Posted by Fast Media

Orang Israel Klaim Temukan Paku Salib Yesus

Selama hampir 2.000 tahun, penyaliban Yesus Kristus menjadi salah satu peristiwa paling menarik perhatian. Kisahnya terus diulang. Sementara, bagi sebagian orang, relik terkait peristiwa itu jadi buruan.

Orang Israel Klaim Temukan Paku Salib Yesus
Posted by Fast Media

Misteri tentang mesin waktu akhirnya terungkap?

Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan sebuah photo di tahun 40an. Yang menarik dari photo tersebut adalah kemunculan seseorang dengan gaya yang sangat modern dengan kacamata hitam dan T-shirt cap sambil memegang kamera pottable, yang tentunya berbeda dengan style yang ada pada masa tersebut. Dialah yang menjadi objek yang menjadi perhatikan dan yagg mencengankan dunia saat ini.

Misteri tentang mesin waktu akhirnya terungkap?

FPI Minta Republika Tak Dukung Film 'TANDA TANYA

Written By Toto widiyanto on Jumat, 15 April 2011 | 06.08


Front Pembela Islam (FPI) meminta kepada surat kabar Republika tidak mendukung film TANDA TANYA (?) karya Hanung Bramantyo. Menurut FPI, sebagai surat kabar yang berlandaskan Islam, tidak sepantasnya Republika mendukung film murtad.
"Tadi siang kami ke Republika, mereka ini kan surat kabar yang berlandaskan Islam, tapi kok mendukung film yang ada murtadnya! Tapi akhirnya mereka bisa menerima, kami menuntut untuk mencabut dukungan film TANDA TANYA (?)," ujar Ketua DPP FPI, Jakarta, Habib Selon saat dihubungi wartawan, Jumat (15/4).

FPI pun menuding apa yang dilakukan oleh Hanung sebagai sebuah penodaan terhadap agama. Oleh sebab itu, pihaknya juga akan mendukung sepenuhnya dengan segala keputusan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Ini sudah mengarah ke penodaan agama. Ada misi liberal di dalamnya. Kami (FPI) mendukung MUI, benar itu. Karena bagaimana pun film ini menyesatkan. Tim penyelidik kami sudah menontonnya, film ini ternyata mengajarkan yang tidak benar," ujar Habib.
Lebih lanjut, FPI mengatakan jika sebaiknya film yang berbau agama mengangkat mengenai toleransi beragama.

"Islam itu paling bertoleransi untuk apapun, tidak pernah memaksakan untuk memeluk agama Islam, itu yang namanya kebebasan beragama. Tapi mana pernah umat islam memakai gereja, kita bikin masjid di Manado, di Bali juga pakai izin," pungkasnya.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar