"Tidak ada kebocoran atau kecurangan dalam ujian, pengawas dan peserta telah diimbau menaati tata tertib peserta ujian," ujarnya.
Hatta juga membantah bahwa tidak ada kerja sama antara peserta ujian dan pengawas sekolah agar masing-masing sekolah dinyatakan berhasil dan semua siswanya lulus ujian.
Seperti diberitakan sebelumnya, Selasa, aksi contek-contekan dan penggunaan telepon seluler secara bebas mewarnai pelaksanaan UN hari kedua di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, meskipun peserta sudah dilarang membawa kalkulator, ponsel, dan sejenisnya ke dalam ruang ujian
Anehnya, wartawan yang meliput "kecurangan" tersebut justru diusir pengawas UN tanpa alasan jelas. Padahal, para wartawan hanya mengambil gambar dari luar ruangan melalui jendela tanpa diketahui para peserta ujian.
Pantauan Kompas.com, UN di sejumlah sekolah di Polewali memang diwarnai saling contek di depan pengawas ujian itu sendiri. Bahkan, para siswa juga tampak bebas memakai ponsel dan membuka-buka SMS di tengah berlangsungnya UN. Diduga, ponsel di tangan siswa tersebut sudah berisi jawaban soal.
Ironisnya, pengawas ujian bukan menegur aksi kecurangan tersebut, justru malah menghalang-halangi wartawan yang ingin mengambil gambar. Salah satu pengawas di SMAN 2 Polewali Mandar ini, dengan wajah ketus, mengusir wartawan agar tidak mengambil gambar.
"Apa ini ambil-ambil gambar tidak minta izin," ujar pengawas itu dengan wajah kesal.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar